Potensi energi biomassa tersebut bisa menjadi solusi jangka panjang, daripada pengembangan energi batu bara yang kurang ramah lingkungan dan terbatas.
"Indonesia punya ambisi besar di renewable energy. Potensi biomassa lebih besar dari nuklir dan batu bara. Tapi Indonesia masih pakai banyak batu bara (untuk pembangkit listrik)," kata Deputy Director Swedish Energy Agency, Paul Westin, saat diskusi energi terbarukan Kedutaan Swedia di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, Kamis (19/11/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Energi Indonesia sustainable (berkelanjutan). Indonesia juga bisa mengurangi sampah di pertanian," ujarnya.
Swedia, lanjut Paul, berpengalaman dalam hal manajemen dan pengolahan sampah seperti hasil pertanian untuk diolah menjadi sumber energi. Kemampuan dan pengatuhuan ini bisa ditransfer ke Indonesia.
"Kita berpengalaman dalam menangani sampah untuk jadi biomassa. Indonesia punya peluang untuk melakukan waste handling dan waste management. Saya mau concern di Indonesia," tambahnya.
(feb/dnl)











































