Remajakan Kilang Minyak, Pertamina Gandeng Perusahaan Arab Saudi

Remajakan Kilang Minyak, Pertamina Gandeng Perusahaan Arab Saudi

Dana Aditiasari - detikFinance
Selasa, 24 Nov 2015 15:02 WIB
Remajakan Kilang Minyak, Pertamina Gandeng Perusahaan Arab Saudi
Jakarta -

PT Pertamina (Persero) segera merealisasikan kontrak kerja sama dengan Saudi Aramco untuk pengembangan dan peremajaan kilang minyak Cilacap, Jawa Tengah. Rencananya, penandatanganan kerja sama tersebut akan dilakukan pekan ini juga.

"Tanggal 26 (November 2015). Langsung (dikerjakan) tapi engineering dulu tentu kan," kata Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, ditemui di sela acara Pertamina Energy Forum di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (24/11/2015).
β€Ž
Kerja sama ini kata Dwi, punya arti penting bagi pengembangan infrastruktur bidang minyak dan gas (migas) nasional. Aramco rencananya bakal membantu Pertamina untuk melakukan modernisasi kilang (Refinery Development Masterplan/RDMP) di Cilacap dan membentuk joint venture alias anak usaha patungan.

"Jadi kita mendirikan joint venture, aset yang lama menjadi bagian dari penyertaan Pertamina kemudian juga untuk Cilacap itu Saudi Aramco antara 40-45% (kepemilika Saudi Aramco)," jelas Dwi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun kerja sama tersebut rencananya memiliki kontrak investasi senilai US$ 5 miliar atau Rp 68,5 triliun (kurs Rp 13.700).

Sebelumnya, Saudi Aramco menyampaikan minat untuk menggelontorkan uang US$ 24 miliar atau sekitar Rp 336 triliun untuk pembangunan kilang minyak baru berkapasitas 300.000 barel per hari, dan modernisasi sekaligus meningkatkan kapasitas 3 kilang minyak Pertamina hingga 400 ribu barel per hari.

Tiga kilang yang akan dimodernisasi adalah kilang Pertamina di Dumai, Balongan, dan Cilacap. Sedangkan kilang minyak baru direncanakan dibangun di Tuban.

Β 

Tak hanya Arab Saudi, Pertamina sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan Jepang, yakni JX Nippon Oil and Energy Corporation, untuk pengembangan dan peremajaan kilang di Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Mudah-mudahan segera ketemu kesepakatannya seperti dengan Saudi Aramco. Kita inginnya November ini sudah bisa (ditandatangani), tapi pihak JX Nippon butuh waktu kira-kira 3 hingga 4 bulan lagi," terang Direktur Pengolahan Pertamina, Rachmad Hardadi.

Tindak lanjut kerja sama ini nantinya akan dilakukan dengan mendirikan perusahaan patungan alias joint venture dimana Pertamina akan memiliki porsi kepemilikan sebesar 70% dengan nilai investasi sekitar US$ 5 miliar atau Rp 68,5 triliun.

Dengan peremajaan ini, kilang di Balikpapan akan mengalami peningkatan kapasitas produksi menjadi 360 ribu barel per hari (BOPD) dari kapasitas saat ini 260 ribu barel minyak per hari (BOPD).

Peningkatan kapasitas ini diharapkan dapat menunjang target peningkatan kapasitas seluruh kilang Pertamina yang dijadwalkan sebesar 2,3 juta BOPD di tahun 2026, atau meningkat 1,3 kali lipat dibanding kapasitas sekarang sebesar 1,04 juta BOPD.

(dna/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads