Saham Newmont Milik Siapa yang Akan Dibeli Arifin Panigoro Rp 30,1 T?

Saham Newmont Milik Siapa yang Akan Dibeli Arifin Panigoro Rp 30,1 T?

Rista Rama Dhany - detikFinance
Kamis, 26 Nov 2015 12:15 WIB
Jakarta -

Pengusaha nasional sekaligus pemilik PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi), Arifin Panigoro, akan mengakuisisi 76% saham PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) senilai US$ 2,2 miliar, atau setara Rp 30,1 triliun (kurs Rp 13.700). Proses akuisisi ditargetkan bisa tuntas pada akhir Desember 2015.

Pertanyaannya, saham Newmont milik siapa yang akan dibeli oleh Arifin?

Berdasarkan situs resmi PTNNT yang dikutip detikFinance, Kamis (26/11/2015), para pemilik saham Newmont saat ini dikuasasi oleh empat grup besar yaitu, Nusa Tenggara Partnership B.V (NTP), dari perusahaan nasional ada PT Multi Daerah Bersaing (PT MDB), PT Pukuafu Indah (PT PI), dan PT Indonesia Masbaga Investama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut persentase kepemilikan saham PTNNT:

  • Nusa Tenggara Partnership B.V (NTP), memiliki saham Newmont sebanyak 56%
  • PT Multi Daerah Bersaing (PT MDB), memiliki saham sebanyak 24% di Newmont
  • PT Pukuafu Indah, memiliki saham sebanyak 17,8% di Newmont
  • PT Indonesia Masbaga Investama, memiliki saham sebanyak 2,2% di Newmont.

Saat ini dari 56% saham milik Nusa Tenggara Partnership (saham asing), sebanyak 7% tengah dalam proses penawaran saham (divestasi) ke pemerintah.

PTNNT alias Newmont sendiri, saat ini masih melakukan penambangan di Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat. Newmont pertama kali menandatangani Kontrak Karya dengan pemerintah Indonesia pada 1986.

Newmont menemukan cebakan tembaga porfiri pada 1990, yang kemudian diberi nama Batu Hijau. Setelah penemuan tersebut, dilakukanlah pengkajian teknis dan lingkungan selama enam tahun.

Kajian tersebut disetujui Pemerintah Indonesia pada 1996 dan menjadi dasar dimulainya pembangunan Proyek Tambang Batu Hijau dengan total investasi US$ 1,8 miliar. Proyek pembangunan tambang, pabrik dan prasarananya selesai pada 1999 dan mulai beroperasi secara penuh pada Maret 2000.

Batu Hijau merupakan cebakan tembaga porfiri dengan sedikit kandungan emas dan perak. Logam berharga ini tidak secara langsung dapat diperoleh karena bercampur dengan mineral lain yang tidak memiliki nilai ekonomis.

Cebakan porfiri diketahui hanya memiliki kadar yang rendah. Di Batu Hijau, setiap ton bijih yang diolah hanya menghasilkan 4,87 kilogram tembaga. Sedangkan rata-rata hasil perolehan emas jauh lebih sedikit, yaitu hanya 0,37 gram dari setiap ton bijih yang diolah. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menghasilkan sejumlah kecil logam yang dapat dijual.

Sementara, Juru Bicara Newmont, Rubi Purnomo sampai berita ini diturunkan belum dapat memberikan konfirmasi terkait rencana pembelian saham oleh Arifin Panigoro. Termasuk pihak MedcoEnergi sendiri masih belum dapat memberikan keterangan terkait hal ini.

Sebelumnya, dalam keterangan tertulisnya, Arifin Panigoro akan mengakuisisi saham Newmont Nusa Tenggara sebanyak 76%, dana yang disiapakan mencapai US$ 2,2 miliar. Proses akuisisi akan selesai pada akhir tahun ini.

(rrd/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads