Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, mengakui kapal tersebut disewa oleh PLN untuk mengatasi krisis listrik yang terjadi di Sumatera Utara dan Gorontalo.
"Itu (kapal) memang luar biasa, bukan aku yang bikin. Jadi gini sebenarnya kapal power plant ini baru akan datang ke Indonesia. Nantinya kapal ini akan ditempatkan di Amurang, Minahasa Selatan," kata Sofyan, ditemui usai mengikuti rapat terbatas, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (31/12/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang kan masih kekurangan sekali, pemadaman masih terjadi di Sulawesi Utara dan sebagainya. Oleh karena itu, sekarang dibangun PLTU 2 x 50 MW, PLTU ini sedang dibangun baru jadi 2-3 tahun lagi. Untuk menghindari pemadaman itu, kami sewa mesin saja," ungkapnya.
Berdasarkan keterangan PLN, kapal PLTG Apung ini didatangkan dari Turki dan berbendera Liberia. Kapal ini sudah berada di Indonesia, dan masih dalam proses Customs Clearence (Pemeriksaan Administrasi di Bea Cukai).
Diharapkan PLTG Apung ini sudah dapat berada di Amurang, Minahasa Selatan pada Desember 2015 dan setelah proses instalasi dan uji teknis, maka PLTG Apung 120 MW ini bisa beroperasi untuk mensuplai kebutuhan listrik di Sulawesi Utara dan Gorontalo.
(rrd/hen)











































