Menteri ESDM: Gabung OPEC, RI Bisa Dapat Minyak Murah

Menteri ESDM: Gabung OPEC, RI Bisa Dapat Minyak Murah

Michael Agustinus - detikFinance
Senin, 07 Des 2015 16:16 WIB
Menteri ESDM: Gabung OPEC, RI Bisa Dapat Minyak Murah
Jakarta -

Menteri ESDM Sudirman Said menyatakan dengan kembalinya Indonesia ke dalam Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), organisasi negara-negara produsen minyak bumi, membawa banyak manfaat. Keuntungan utama yang bisa didapat Indonesia adalah efisiensi dalam impor minyak bumi.

Dengan menjadi anggota OPEC, Indonesia bisa membeli langsung minyak bumi dari sesama anggota OPEC. Selain tanpa perantara, harga yang didapatkan juga bisa lebih murah.

"Masuknya kita ke OPEC membuat kita berada dalam komunitas negara-negara produsen minyak. Kalau kita ingin mendapatkan suplai energi langsung kan bagus. Jadi itu yang kita rasakan manfaatnya bagi pasokan," papar Sudirman, usai rapat koordinasi di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/12/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keuntungan lainnya, Indonesia bisa memperoleh informasi langsung terkait arah kebijakan OPEC ke depan. Dengan begitu, Indonesia bisa segera mempersiapkan kebijakan untuk mengantisipasi naik atau turunnya harga ‎minyak dunia.

"Lebih dari itu, di komunitas kan dibicarakan arah ke depan, strategi, produksi, harga, stok. Kita di dalam kelompok itu, punya informasi lebih cepat untuk menata kebijakan," ucapnya.

Sudirman menambahkan, pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah negara anggota OPEC seperti Arab Saudi, Irak, dan Iran untuk mengimpor langsung minyak dari negara-negara tersebut.

"Ini progres terus dengan Saudi Arabia, Irak, Iran. Dari Iran kita dapat pasokan elpiji yang lebih baik, mungkin minyak juga. Dengan Nigeria kita juga lakukan pembicaraan," tuturnya.

Khusus dengan Iran, impor minyak bumi tidak dapat segera dilakukan karena negara itu masih terkena sanksi embargo dari PBB. Akibatnya, perbankan Indonesia tidak bisa bertransaksi langsung dengan perbankan Iran.

"Mereka sedang dalam proses penataan karena ada urusan dengan perbankan. Perbankan kita belum boleh bertransaksi langsung dengan perbankan Iran karena ada sanksi embargo," tutupnya.

(rrd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads