Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan, saat ini Pertamina telah memiliki 65 unit kapal berbagai ukuran, untuk mengangkut minyak mentah dan produk guna memenuhi kebutuhan energi nasional.
Menurut dia, penambahan armada kapal milik melalui investasi pembangunan kapal baru tersebut sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan angkutan BBM dan minyak mentah domestik, guna terciptanya security of supply (jaminan pasokan), serta dukungan terhadap daya saing Pertamina di level nasional maupun Internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, sambung Wianda, terdapat tiga kapal medium range dengan bobot mati 40.000 DWT dengan nama MT Sanggau, MT Serui, dan MT Sanana siap kirimkan pada kuartal I-2016 oleh New Times Shipbuilding Co. Ltd. Investasi untuk ketiga kapal yang akan digunakan untuk mengangkut minyak mentah tersebut mencapai total US$ 100 juta.
Selain itu, sepanjang 2016 hingga 2017, juga terdapat 8 unit kapal general purpose (GP) dengan bobot mati 17.500 DWT dengan nilai investasi sekitar US$200 juta dan dikerjakan oleh 3 galangan kapal nasional.
"Penambahan kapal GP saat ini mendapatkan momentum mengingat pasar penyedia kapal tersebut saat ini sangat terbatas di Indonesia. Pemilihan galangan kapal dalam negeri juga menjadi peran aktif Pertamina dalam memajukan industri maritim lokal, dengan pengalaman membangun kapal tanker dengan ukuran terbesar di kelas galangan kapal yang ada di Indonesia," tutupnya.
(rrd/rrd)