"Mulai November, Premium itu kita untung," kata Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang, ditemui di acara Peresmian SPBU Pasti Prima, di Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (11/12/2015).
Bambang mengatakan, namun keuntungan yang di dapat masih kecil yakni hanya 1,5% dari harga jual. Padahal, dalam Permen ESDM nomor 4 Tahun 2015, keuntungan penjualan premium di Jawa-Madura-Bali (Jamali) adalah 5%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kondisi ini, Bambang mengakui, kerugian Pertamina dalam penjualan BBM makin berkurang. Sebelumnya kerugian penjualan BBM mencapai Rp 15 triliun. Ia memperkirakan total kerugian penjualan BBM tahun ini Rp 13 triliun.
"Kalau dalam sebulan ini kita untung, tapi kalau dihitung tiga bulan terakhir kita rugi sedikit, tapi kalau setahun banyak. Tapi dulu pernah (rugi) tembus Rp 15 triliun, sekarang paling sekitar Rp 12-13 triliun," ungkap Bambang.
Ia menambahkan, Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah meminta BPKP untuk mengaudit kerugian Pertamina dalam penjualan premium.
"Nah nanti bentuk gantinya (ganti kerugian) pakai apa, nanti negara yang tentukan," tutup Bambang.
(rrd/hen)











































