Ini Langkah Pertamina Antisipasi Perkasanya Dolar AS

Ini Langkah Pertamina Antisipasi Perkasanya Dolar AS

Dana Aditiasari - detikFinance
Selasa, 15 Des 2015 12:15 WIB
Ini Langkah Pertamina Antisipasi Perkasanya Dolar AS
Jakarta - Di saat harga minyak dunia terus turun, dolar Amerika Serikat justru makin perkasa. Pagi ini, mata uang Paman Sam di atas Rp 14.000. Kondisi ini membuat PT Pertamina (Persero) harus cerdik dalam penggunaan dolar AS untuk impor minyak dan bahan bakar minyak (BBM).

"Langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi mahalnya kurs dolar saat ini, di antaranya pengoperasian kilang TPPI (Trans Pacific Petroleum Indotama, di Tuban, Jawa Timur), dan RFCC (Residual Fluid Catalytic Cracker, di Kilang Cilacap, Jawa Tengah)," kata Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, di acara Refining Day 2015, bertema 'Inovasi Untuk Negeri', di Ballroom Gedung Utama Kantor Pusat Pertamina, Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Selasa (15/12/2015).

Selain itu kata Dwi, Pertamina juga aktif mencari minyak dan BBM murah dari luar negeri, yang dilakukan oleh Integrated Supply Chain (ISC). Unit ISC saat ini dipimpin oleh Daniel Purba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kemarin dibisikin Pak Arif (Direktur Keuangan Pertamina), bagaimana cara menekan kebutuhan dolar. Di unit-unit saya titipkan ke Daniel di ISC. Kemudian mengoptimalkan minyak mentah dalam negeri. Ini harus bisa dijalankan untuk upaya menekan dolar," katanya.

Mantan Direktur Semen Indonesia ini menambahkan, dalam waktu dekat, Pertamina akan meningkatkan kapasitas produksi kilang TPPI, sehingga dapat menekan impor bensin premium dan elpiji. Langkah ini juga dapat mengurangi penggunaan dolar AS.

"Nanti rencananya Pak Presiden Jokowi akan meresmikan kick off peningkatan 120% kapasitas TPPI, kita akan undang juga Pak Wapres," tutup Dwi.

(rrd/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads