Selain itu, PLTG ini juga akan mengurangi kekurangan pasokan listrik (defisit) di wilayah Gorontalo, sehingga saat Natal nanti, tidak ada pemadaman listrik.
"Kami kerja non-stop tanpa mengenal kata libur, semua pekerja yang ada memiliki satu tekad yaitu menghadirkan listrik dengan segera sebagai kado natal, dan menjadi salah satu jawaban untuk mengatasi kendala defisit listrik yang selama ini terjadi di Gorontalo dan Sulawesi Utara" ujar Direktur Bisnis Regional Sulawesi & Nusa Tenggara, Machnizon Masri, dalam keterangannya, Selasa (22/12/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain telah menyelesaikan uji mesin generator dan electrical, juga tengah diselesaikan pekerjaan di sisi transmisi, termasuk uji relay dan proteksi.
Kegiatan pengujian ini diharapkan selesai Rabu (23/12) dan jika semua tahapan uji ini selesai dilakukan, maka diharapkan pada Kamis (24/12) lusa, tahap 1 dari PLTG 100 MW Gorontalo ini sudah dapat beroperasi, dan sinkron dengan sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Kapal MVPP Zeynep Sultan Mendekati Perairan Sulawesi Bagian Utara
Sementara itu, kehadiran kapal pembangkit atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) Zeynep Sultan yang berkapasitas 120 MW, hingga Senin (21/12) malam, telah berada di perairan utara pulau Sulawesi, setelah sempat mampir ke Balikpapan selama 1 hari.
Diperkirakan kapal ini sudah dapat tiba di Amurang pada Rabu (23/12). Sambil menunggu kedatangan kapal tersebut, PLN telah berhasil menyelesaikan pembangunan 5 titik tower emergency, yang akan digunakan menyalurkan listrik yang dihasilkan dari kapal Zeynep Sultan ke switchyard yang ada di Amurang. Selanjutnya dikirimkan ke sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo melalui Gardu Induk Lopana.
Sambil menunggu kesiapan operasi MVPP Zenyep Sultan, pasokan listrik di sistem Sulawesi Utara dan Gorontalo akan mendapat energi baru sebesar 50 MW dari PLTG Gorontalo yang beroperasi pada 24 Desember 2015.
(rrd/wdl)











































