"Kalau pakai tabung, kita yang di lantai paling atas harus gotong-gotong tabung gitu dong. Repot sekali," ujar Gani, warga Rumah Susun Bidara Cina kepada detikFinance, Kamis (24/12/2015).
Gani menambahkan, akan semakin repot manakala gas habis ketika malam hari. "Saya kan kerja, tugas jaga malam. Kalau sedang dinas, istri sendirian di rumah. Kalau pakai gas tabung, terus malam habis dia nggak bisa masak. Padahal butuh untuk bikin susu anak misalnya. Kan nggak mungkin istri saya turun gotong-gotong tabung gas dari lantai lima," ujar pria tambun tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untung di sini ada gas bumi. Ini kan pakai pipa, dia 24 jam. Jadi aman nggak khawatir kehabisan gas. Gasnya langsung ngalir ke atas, nggak perlu gotong tabung dari bawah," pungkas dia.
Seperti diketahui, sejak 1996, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) memasang jaringan pipa gas bumi di Rusun Bidara Cina. Sebanyak 688 kepala keluarga di rusun tersebut sehari-hari memasak menggunakan gas bumi. Rata-rata tagihan pemakaian gas bumi hanya Rp 40.000/bulan.
(dna/rrd)