BBM Langka Pasca Harga Turun, Ini Penjelasan Pertamina

BBM Langka Pasca Harga Turun, Ini Penjelasan Pertamina

Maikel Jefriando - detikFinance
Senin, 11 Jan 2016 15:49 WIB
BBM Langka Pasca Harga Turun, Ini Penjelasan Pertamina
Jakarta - Kebijakan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yakni premium dan solar yang berlaku pada 5 Januari 2016 ternyata membuat PT Pertamina (persero) kewalahan.

Banyak kelangkaan yang muncul di berbagai daerah akibat melonjaknya permintaan secara tiba-tiba.

Muhammad Iskandar, Senior VP Fuel Ritel Marketing Pertamina menjelaskan, saat harga baru diumumkan pada akhir Desember 2015, banyak dari masyarakat yang menunda pengisian BBM. Sebab, lebih memilih untuk membeli BBM saat harga baru diberlakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang masyarakat mencari timing yang tepat untuk pengisian BBM agar bisa saving," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Ditjen Migas, Jakarta, Senin (11/1/2016).

Alhasil, ‎SPBU di berbagai daerah pada akhir tahun yang bertepatan dengan liburan Natal dan tahun baru 2016 justru sepi dari konsumen. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, selalu ada lonjakan permintaan saat menuju akhir tahun.

Bahkan, ketika tanggal 1-5 Januari 2015, yang merupakan jadwal pengiriman pasokan BBM, banyak SPBU yang justru menolak.

Hal tersebut dikarenakan stok BBM di SPBU masih cukup banyak. Truk pengantar BBM juga kemudian kembali ke terminal.

"‎Ini fenomena sangat aneh, karena saat akhir tahun biasanya itu naik, sekarang malah turun. Memang konsumennya mengurangi pembelian, maka dari sisi Pertamina, dilakukan pengiriman itu banyak mobil tanki balik. Jadi nggak laku jalannya," papar Iskandar.

Sementara pada awal tahun, tepatnya saat pemberlakuan harga baru, permintaan BBM meningkat drastis. ‎Tidak hanya dari angkutan pribadi, melainkan juga angkutan umum seperti taksi, bus antar kota dan lainnya.

‎"SPBU secara serentak menerima permintaan dalam volume cukup besar, karena haus betul. Jadi beberapa armada taxi, bus, angkutan lain. Sehingga lonjakan tiba-tiba melonjak dari harian biasa, tentu Pertamina tidak bisa memenuhi. Disalurkan dua kali lipat, karena fasilitas mobil tanki itu maksimal 40%, sementara permintaan 200%," paparnya.

‎Hal tersebut yang kemudian berlangsung selama tiga hari ke depan. Setelah itu, Iskandar memastikan penyaluran BBM kembali pada posisi normal.

"Ini terjadi saat Rabu, kemudian pas jumat malam sudah selesai, stok kembali ke posisi normal. Jadi nggak ada lagi SPBU kosong," tukasnya.

(mkl/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads