Demikianlah hasil pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Djarot S. Wisnubroto di Istana Negara, Jakarta, Selasa (12/1/2016)
"Sebagai proyek komersial belum sangat mendesak, karena kita masih punya potensi energi terbarukan yang belum dieksplorasi, ada 350 mw potensi yang terdiri dari hydro, angin, arus laut matahari dan geotermal dan itu yang diprioritaskan 5 tahun kedepan," kata Sudirman menyampaikan hasil pertemuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mesti punya roadmap kapan sebaiknya punya PLTN, roadmap ini mesti kerjasama dengan ahlinya," terang Sudirman.
Kemudian ilmu dan pengetahuan tentang nuklir harus terus dikembangkan. BATAN tetap harus menjaga komunikasi dengan organisasi internasional serta negara maju yang sudah lebih dulu memanfaatkan nuklir sebagai sumber energi listrik.
"Harus ada komunikasi dan kerjasama," tegasnya.
Selain itu, juga harus ada penyampaian informasi secara menyeluruh kepada masyarakat luas. Agar tidak menimbulkan pertanyaan maupun keresahan di kalangan masyarakat.
"Kita nanti coba sinergikan kemmapuan di BATAN, Bappenas dan dengan DEN dalam satu aspek," tukasnya.
(mkl/hns)











































