Menteri ESDM Sudirman Said menuturkan, anggaran tersebut terutama akan difokuskan untuk membangun infrastruktur energi di Indonesia Timur. Sebab, biaya energi di sana sangat mahal akibat minimnya infrastruktur.
Sudirman menyebut harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia Timur sebagai contoh. Pasokan BBM ke wilayah Indonesia Timur tidak lancar, harganya pun menjadi tinggi, jauh lebih mahal daripada harga BBM di Jawa, Sumatera, dan daerah lainnya yang sudah memiliki infrastruktur cukup baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agar masyarakat di Indonesia Timur bisa menikmati harga BBM yang sama dengan masyarakat di Indonesia Barat, Kementerian ESDM akan membangun 25 storage (tempat penyimpanan) BBM di Indonesia Timur, misalnya di Papua, Maluku, dan Maluku Utara. "Kita mau bangun di 25 titik di paling timur, di Papua, Maluku, Maluku Utara," tukas dia.
25 storage yang dibangun tersebut berukuran kecil tetapi tersebar di banyak lokasi. Ditargetkan kontrak untuk pengadaannya bisa ditandatangani pada Februari-Maret 2016.
"Memang kecil-kecil karena itu bungker-bungker. Paketnya multiyears. Februari-Maret kita harapkan sudah tanda tangan kontrak," ucap Sudirman.
Dengan adanya storage, suplai BBM ke Indonesia Timur lebih terjamin, bisa rutin sehingga harganya tak lagi tinggi.
"Jadi kita bangun storage supaya ada stok, jadi harga BBM di sana lebih normal," tutupnya.
(hns/hns)











































