Ini Cara Menteri ESDM Turunkan Harga BBM di Indonesia Timur

Ini Cara Menteri ESDM Turunkan Harga BBM di Indonesia Timur

Michael Agustinus - detikFinance
Kamis, 14 Jan 2016 16:37 WIB
Ini Cara Menteri ESDM Turunkan Harga BBM di Indonesia Timur
Jakarta - Kementerian ESDM mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 8,56 triliun dalam APBN 2016. Sebanyak Rp 4,32 triliun (50,5%) diantaranya untuk belanja barang, Rp 2,64 triliun (30,9%) untuk belanja modal, sisanya untuk belanja pegawai dan output cadangan.

Menteri ESDM Sudirman Said menuturkan, anggaran tersebut terutama akan difokuskan untuk membangun infrastruktur energi di Indonesia Timur. Sebab, biaya energi di sana sangat mahal akibat minimnya infrastruktur.

Sudirman menyebut harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ‎di Indonesia Timur sebagai contoh. Pasokan BBM ke wilayah Indonesia Timur tidak lancar, harganya pun menjadi tinggi, jauh lebih mahal daripada harga BBM di Jawa, Sumatera, dan daerah lainnya yang sudah memiliki infrastruktur cukup baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

‎"Sebagai ilustrasi saja, harga premium, solar, dan minyak tanah ada yang sama dipukul rata di Indonesia Timur, rata-rata Rp 15.000/liter karena wilayahnya sulit dijangkau dan tidak rutin datangnya (pasokan BBM)," ‎kata Sudirman usai acara Penandatanganan Kontrak Barang dan Jasa Kementerian ESDM di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Agar masyarakat di Indonesia Timur bisa menikmati harga BBM yang sama dengan masyarakat di Indonesia Barat, Kementerian ESDM akan membangun 25 storage (tempat penyimpanan) BBM di Indonesia Timur, misalnya di Papua, Maluku, dan Maluku Utara. "Kita mau bangun di 25 titik di paling timur, di Papua, Maluku, Maluku Utara," tukas dia.

25 storage yang dibangun ‎tersebut berukuran kecil tetapi tersebar di banyak lokasi. Ditargetkan kontrak untuk pengadaannya bisa ditandatangani pada Februari-Maret 2016.

"Memang kecil-kecil karena itu bungker-bungker. Paketnya multiyears. Februari-Maret kita harapkan sudah tanda tangan kontrak," ucap Sudirman.

Dengan adanya storage, suplai BBM ke Indonesia Timur lebih ‎terjamin, bisa rutin sehingga harganya tak lagi tinggi.

"Jadi kita bangun storage supaya ada stok, jadi harga BBM di sana lebih normal," tutupnya.

(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads