Blok Masela Dibangun Offshore atau Onshore, Ini Hitungan Investasinya

Blok Masela Dibangun Offshore atau Onshore, Ini Hitungan Investasinya

Maikel Jefriando - detikFinance
Senin, 01 Feb 2016 21:48 WIB
Foto: Reuters
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengumpulkan sejumlah menteri di Istana Negara untuk membahas kelanjutan proyek blok gas Masela, di Maluku. Namun, rapat tersebut belum menghasilkan keputusan apapun tentang nasib blok Masela.

Salah satu materi yang terus dibahas adalah proyek gas Masela dibangun di tengah laut (offshore) atau di darat (onshore). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, menjelaskan perhitungan biaya yang dibutuhkan bila proyek gas Masela dibangun secara offshore atau onshore.

Jika dibangun offshore, maka dibutuhkan investasi sebesar US$ 14,3 miliar. Sedangkan, jika dibangun onshore, yaitu di Pulau Tanimbar atau Selaru, maka biayanya US$ 19,8 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, jika dibangun onshore yang lokasinya di Pulau Aru dengan jarak 600 kilometer (km) maka dibutuhkan US$ 22,3 miliar.

"Itu angka-angka yang dikemukakan sejak awal. Pasti investor inginnya yang nggak telalu mahal," ujar Sudirman Said usai rapat tentang Blok Masela di Istana Negara, Senin (1/2/2016).

Sudirman meminta jangan sampai terjadi perpecahan di antara masyarakat karena masalah lokasi pembangunan blok Masela. Alasannya, Sudirman menilai tahapan proyek masih cukup jauh.

"Saya mengingatkan masyarakat jangan terbelah karena barangnya masih jauh, masih 10 tahun lagi. Makanya saya sekarang netral, nggak punya preferensi, sebagaimana presiden juga tidak punya preferensi," kata Sudirman.

Dia menambahkan, saat ini yang ditunggu adalah Plan of Development (PoD) atau rencana pembangunan dari para investor yang berminat menggarap blok Masela.

"Jadi keputusan untuk memberikan izin kepada investor melalui detailed study, merancang. Jadi masih jauh ini. Nah, 2019 awal atau 2018 akhir, akan ada keputusan final, apakah akan jadi berjalan atau tidak," tutur Sudirman.

Sebelumnya, Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, menjelaskan tahapan proyek Blok Masela cukup panjang. Selain itu, proses produksi diperkirakan mulai berjalan pada 2024 nanti. (mkl/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads