ESDM Gandeng OJK, Tarik Pembiayaan Pengembangan Energi Terbarukan

ESDM Gandeng OJK, Tarik Pembiayaan Pengembangan Energi Terbarukan

Maikel Jefriando - detikFinance
Rabu, 03 Feb 2016 10:46 WIB
ESDM Gandeng OJK, Tarik Pembiayaan Pengembangan Energi Terbarukan
Foto: Maikel Jefriando
Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjalin kerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendorong percepatan pengembangan energi baru, terbarukan dan koservasi energi (EBTKE). Terutama dari sisi pembiayaan.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Menteri ESDM, Sudirman Said dan Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK, Muliaman D Hadad.

"Terkait dengan terobosan finansial, kami bekerjasama dengan OJK untuk lebih mendongkrak peran lembaga jasa keuangan dalam menyediakan sumber pembiayaan bagi pengembangan EBTKE," ungkap Sudirman, dalam sambutannya di Kantor Pusat OJK, Jakarta, Rabu (3/2/2016)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemanfaatan EBTKE saat ini baru mencapai 6-7% dari potensi yang ada. Sesuai target pemerintah, pada 2025 harus bisa mencapai 23%. Itu membutuhkan investasi setidaknya Rp 1.300 - Rp 1.600 triliun. Sementara dana APBN yang tersedia oleh APBN hanya Rp 2 triliun per tahun.

"Breakthrough di bidang keuangan, ini sangat penting sekali. Biasanya MoU bubar terus menunggu MoU selanjutnya. Tapi sekarang langsung diisi," sebutnya.

Ketua DK OJK, Muliaman Hadad menambahkan selama ini investasi memang cenderung hanya berkutat pada sektor perdagangan, transportasi, komunikasi, dan perhotelan. Sekarang bergeser pada sektor energi, menurutnya adalah peluang investasi yang besar.

"Sekarang kita dorong pada hal yang lebih produktif, tidak hanya bank, tapi juga IKNB (industri keuangan non bank). Ini memerlukan pengembangan SDM dalam industri keuangan juga bahwa ini penuh dengan opportunity," terang Muliaman.

Ruang lingkup kerja sama adalah menkoordinasikan dan mendorong kebijakan, melakukan pertukaran informasi dan data, menkoordinasikan badan usaha dan pengelola yang bergerak di bidang EBTKE dan lembaga jasa keuangan, melaksanakan edukasi dan sosialisasi dan lainnya.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara beberapa perusahaan dengan nilai pembiayaan mencapai Rp 1 triliun. Muliaman menilai investasi tersebut akan terus meningkat ke depannya.

"Nanti akan merangkak menuju Rp 3 triliun pada tahun selanjutnya. Mudah-mudahan jadi berkesinambungan, saya meyakini teman-teman confidence, terutama teman-teman di industri keuangan, tinggal nanti kita coba lagi apa lagi yang bisa dibiayai. Karena kita tahu ini sangat prospek," paparnya. (mkl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads