Demikian dikatakan Menteri Perekonomian Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli saat ditemui di Kementerian Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (3/2/2016).
"Jalan yang kami sarankan. Kita justru tingkatkan jalan terobosan, yaitu melalui revaluasi aset. Seperti diketahui, kami mengusulkan ini di kabinet dan disetujui. Ternyata sebagian saja BUMN ikut, aset BUMN saja nambah Rp 800 triliun lo," sebut dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tingkatkan seluruh BUMN untuk meningkatkan revaluasi aset. Kalau itu terjadi, asetnya (BUMN) akan nambah lebih dari Rp 2.000 triliun. Kalau swastanya ngikut, yang gede-gede-nya ikut, nah ini juga besar dampaknya. Kalau dari Rp 2.000 triliun itu, kita minta yang sudah melakukan revaluasi aset untuk meng-issue bond dalam maupun internasional. Ekonomi Indonesia sudah mulai bangkit karena pendapatan dari bunga bond. Banyak masalah kita bisa selesaikan," jelas dia.
Meski demikian, Rizal menambahkan, perusahaan minyak dan gas (migas) mendapatkan pengecualian untuk diminta melakukan revaluasi aset. Merosotnya harga minyak dunia, tidak memungkinkan perusahaan migas untuk melakukan revaluasi aset.
"Presiden setuju bahwa ini jalan yang harus kita lakukan agar semua BUMN melakukan revaluasi aset, kecuali di migas. Karena aset mereka terbesar di cadangan. Cadangan nilainya lagi turun. Jadi jangan dulu. Yang di luar itu silakan melakukan revaluasi aset," tutup Rizal. (drk/feb)