"Kemungkinan banyak produser yang menjual minyaknya di harga berapa pun meski rendah. Sulit bagi semua orang untuk berpikir positif di pasar, dengan data yang ada saat ini," kata Analis, Scott Shelton dilansir dari Reuters, Rabu (10/2/2016).
Pada perdagangan Selasa di pasar New York, harga minyak jenis Brent turun US$ 2,56/barel atau 7,8% ke US$ 30,32/barel. Ini merupakan penurunan harian terbesar Brent sejak 1 September 2015 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga minyak makin tertekan, setelah Energy Information Administration (EIA) di AS memprediksi permintaan minyak akan rendah dalam 2 tahun ke depan. (wdl/wdl)











































