"Kondisi minyak saat ini masih dalam level harga minyak yang rendah, dan Bapak Wapres menekankan bahwa bagaimanapun situasi saat ini energi akan selalu dibutuhkan dan untuk menghadapi masa masa sulit, tentu saja Beliau menekankan yang pertama aspek inovasi. Jadi kita harus di segala lini berusaha mengembangkan inovasi. Yang kedua adalah pengambilan keputusan yang cepat," ujar Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto usai menemui Wapres Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (1/3/2016).
Selain itu Dwi menuturkan, pihaknya segera mengikuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal memborong minyak saat harga sedang murah untuk dimanfaatkan sebagai stok. Selanjutnya, Pertamina akan membahas skema terkait rencana borong minyak ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, menurut Dwi, Pertamina harus menghitung terlebih dulu jumlah minyak yang akan dibeli. Rencananya, Pertamina akan membeli minyak dalam jumlah besar mulai tahun ini
"Bisa (mulai tahun ini). Memanfaatkan storage dalam negeri maupun luar negeri. Sekarang kita memiliki stok 30 hari apakah kita akan naikkan berapa nanti tergantung. Nanti kita hitung," ujar Dwi.
Instruksi agar Pertamina melakukan inovasi ditegaskan Wapres JK. Menurut JK Pertamina memang bisa memanfaatkan rendahnya harga minyak mentah.
"Inovasi. Macam-macamlah. bagaimana efisiensi, bagaimana meningkatkan produk-produk yang lain, bagaimana meningkatkan kilang, bagaimana modernisasi, bagaimana pemasarannya harus lebih baik," ujar JK dalam sesi wawancara terpisah.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta Pertamina memborong minyak saat harga sedang turun seperti sekarang. Jokowi tak mempersoalkan stok tersebut disimpan di dalam atau luar negeri.
Setidaknya, Pertamina memiliki stok banyak untuk mengantisipasi di saat harga minyak kembali meroket.
"Seperti sekarang waktu harga minyak murah semestinya dipikirkan Pertamina bagaimana bisa membeli stok sebanyak-banyaknya," ujar Jokowi. (fdn/hns)











































