Harga Gas Bumi di RI Mahal, Sudirman Said: Terlalu Banyak Calo

Harga Gas Bumi di RI Mahal, Sudirman Said: Terlalu Banyak Calo

Michael Agustinus - detikFinance
Selasa, 08 Mar 2016 15:46 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Setelah diprotes oleh para pelaku usaha niaga gas bumi alias trader, Menteri ESDM, Sudirman Said akhirnya merevisi Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2015 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan serta Harga Gas Bumi (Permen ESDM 37/2015).

Tetapi, hasil dari revisi Permen 37/2015 semangatnya tetap sama, tetap melarang praktik percaloan gas bumi. Trader diharuskan menjual gas bumi langsung ke pengguna akhir seperti industri, pabrik pupuk, dan PLN, tidak boleh melakukan penjualan berlapis ke trader lain.

Yang direvisi hanya masalah pemberian alokasi gas bumi. Dalam Permen sebelum revisi, badan usaha swasta tidak diberi kesempatan yang sama dengan BUMN untuk mendapat alokasi gas. Kini dengan revisi, swasta diberi kesempatan yang sama, asalkan memiliki infrastruktur untuk menjual gas langsung ke pengguna akhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Revisi dari Permen 37 hanya menyantumkan badan usaha swasta dengan kriteria yang sama (memiliki infrastruktur) untuk mendapat alokasi gas. Semangatnya tetap sama," kata Sudirman, dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/3/2016).

Dia menambahkan, pihaknya konsisten melarang praktik percaloan gas karena ingin mendorong pembangunan infrastruktur gas. "Kita melihat bahwa pengelolaan gas bumi masih belum efisien. Kemudian banyak rencana pembangunan infrastruktur tidak tercapai," ucapnya.

Harga gas bumi di dalam negeri juga menjadi mahal akibat banyaknya trader yang hanya bertindak sebagai calo, tidak mau membangun infrastruktur. Kata Sudirman, praktik percaloan gas di Indonesia sangat luar biasa, kadang bisa sampai 6 perantara baru sampai ke pengguna akhir.

"Harga gas bumi dianggap terlalu mahal. Ada fakta bahwa mata rantai gas itu terlalu banyak, kadang sampai 6 perantara yang hanya memungut selisih saja," paparnya.

Karena itu, trader gas yang tak bermodal harus diberantas supaya harga gas bisa lebih efisien dan manfaatnya dapat dirasakan lebih luas. "Tujuan kita adalah mendukung ketahanan energi, meningkatkan optimalisasi pemanfaatan gas bumi," pungkasnya. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads