Kondisi ini didorong oleh optimisme pelaku pasar, bahwa produsen minyak utama dunia akan menahan laju produksinya ke tingkat yang sama di Januari 2016. Kesepakatan penahanan produksi ini diprediksi terjadi bulan depan.
Pelemahan dolar AS setelah Federal Reserve (The Fed) menahan suku bunga acuannya, juga ikut mendorong kenaikan harga minyak dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada kemungkinan kontrol suplai akan diputuskan dalam pertemuan tersebut. Mengasumsikan itu terjadi, pelaku pasar melakukan antisipasi," kata Analis, Pete Donovan, dilansir dari Reuters, Jumat (18/3/2016).
Pada Kamis, harga kontrak berjangka minyak West Texas Intermediate (WTI) produksi AS naik US$ 1,74/barel (4,5%) ke US$ 40,2/barel. Sebelumnya sempat menyentuh tingkat tertinggi di tahun ini, yaitu US$ 40,26/barel.
Minyak jenis Brent, harganya naik US$ 1,21/barel menjadi US$ 41,54/barel, dan sempat menyentuh tingkat tertingginya di tahun ini, yaitu US$ 41,6/barel. (wdl/wdl)











































