Sebagai contoh, dalam akun Twitter PLN Distribusi Jawa Barat berbunyi, Tahukah kalian bahwa saat charger handphone yang tidak dicabut dari colokan mengkonsumsi 1 watt setiap jamnya. Jika seluruh Jabodetabek lupa mencabut charger handphone mereka, energi yang terbuang berjumlah 96.000 kWh, dan itu cukup untuk menerangi 755 rumah.
Dengan kata lain, jika seluruh warga Jabodetabek peduli untuk mencabut kabel charger setelah baterai handphone terisi penuh, maka akan menghemat 96.000 kWh dan daya sebesar itu bisa dipakai untuk menerangi 755 rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nana mengatakan, dengan menghemat listrik, maka bisa menolong masyarakat di daerah lain yang kekurangan pasokan. Dia menjelaskan, konsumsi listrik yang cukup besar terjadi antara pukul 17.00-22.00 atau disebut juga dengan beban puncak.
Jika masyarakat bisa menghemat pemakaian listrik saat waktu beban puncak ini, maka listrik yang tak terpakai bisa dialirkan ke wilayah lain yang mengalami kekurangan pasokan.
"Pada saat beban puncak, di daerah-daerah tertentu itu kalau kekurangan energi bisa terjadi pemadaman. Nah, untuk menghindari itu terjadi, masyarakat sebaiknya lebih menghemat listrik," kata Nana.
(hns/ang)