Menurut Abdulrachim, Tenaga Ahli Bidang Kebijakan Energi Kemenko Maritim dan Sumber Daya, pembangunan kilang LNG di darat lebih murah US$ 6 miliar dibandingkan di laut.
"Memang lebih bagus di darat. Di laut lebih mahal US$ 6 miliar. Hitungan kita di Kemenko Maritim, kalau di darat itu US$ 16 miliar, di laut itu US$ 22 miliar," ujar Abdulrachim kepada detikFinance, Rabu (23/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Material di laut korosif dan segala macam. Materialnya lebih mahal, kena air laut selama 24 tahun kapalnya diganti. Kapal FLNG (Floating liquefied natural gas) untuk offshore jauh lebih mahal, kapalnya besar banget," ujar Abdulrachim. (hns/wdl)











































