Menurut Tenaga Ahli Kementerian Koordinator (Kemenko) Maritim dan Sumber Daya, Abdulrachim, ahli konstruksi Indonesia berpengalaman membangun kilang onshore dibandingkan offshore atau di laut. Mereka memiliki pengalaman antara 20-30 tahun dalam membangun kilang di darat.
Sehingga, mereka tak diragukan lagi untuk terlibat dalam proyek kilang LNG Masela.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, ada sejumlah keutungan dengan dibangunnya kilang LNG di darat. Pertama, tak mengalami risiko korosi air laut sehingga material yang dipakai akan lebih murah ,dibandingkan jika kilang LNG dibangun di laut.
Kedua, kilang LNG yang dibangun di darat akan mendorong tumbuhnya industri petrokimia. Alhasil, akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar kilang.
Ketiga, biaya pembangunan kilang di darat juga lebih murah US$ 6 miliar dibandingkan di laut. Abdulrachim mengatakan, Kemenko Maritim dan Sumber Daya pernah menghitung, pembangunan kilang di laut menelan biaya US$ 22 miliar, sedangkan di darat mencapai US$ 16 miliar. (hns/hns)











































