"Presiden dalam berbagai kesempatan ingatkan untuk bangun strategic petroleum reserves. Disimpan dan sewaktu dipakai untuk darurat," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (24/3/2016).
Langkah ini akan dimulai dengan pembicaraan antara Pemerintah Indonesia dan para produsen minyak, khususnya yang sudah tergabung dalam Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang akan dialog dengan produsen dan minta terms and conditions yang fleksibel. Kalau ada uang, beli dan titip di mana kita beli. Mungkin waktu 2-3 tahun ke depan sampai terpupuk cadangan 15 hari," jelasnya.
Besar kemungkinan, pemerintah akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sudirman mengakui sudah mendapatkan sinyal penggunaan APBN dan bisa dilihat saat mekanisme perubahan APBN 2016.
Di samping itu, Pemerintah akan dibantu oleh dana dari PT Pertamina (Persero) namun bantuan itu disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan.
"Mulai APBN-P akan dialokasikan berapapun kecilnya. Budget akan dibuka bersama memupuk dana ketahanan energi. Sebagian untuk membangun cadangan strategis dan didukung Pertamina," papar Sudirman.
Β
"Keberhasilan ini sekaligus membuktikan kemampuan anak negeri dalam pemanfaatan kecanggihan teknologi serta ketepatan model Geosains dan Reservoir yang telah disusun secara akurat. Proyek ini sangat dihandalkan untuk membantu mengatasi kekurangan kebutuhan energi listrik di wilayah Bengkulu dan sekitarnya," imbuhnya. (mkl/feb)











































