Pertamina Usul BBM Turun Rp 200-400/Liter, Ini Tanggapan Menteri ESDM

Pertamina Usul BBM Turun Rp 200-400/Liter, Ini Tanggapan Menteri ESDM

Michael Agustinus - detikFinance
Rabu, 30 Mar 2016 12:32 WIB
Pertamina Usul BBM Turun Rp 200-400/Liter, Ini Tanggapan Menteri ESDM
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengusulkan penurunan harga BBM jenis Solar dan Premium turun Rp 200-400/liter untuk periode 1 April 2016-30 Juni 2016.

Menteri ESDM Sudirman Said berpendapat, usulan Pertamina tersebut masuk akal. Penurunan sebesar Rp 200-400/liter tidak terlalu dalam, sejalan dengan keinginan pemerintah menjaga kestabilan harga BBM.

"Kalau mengikuti harga keekonomian, turunnya jauh sekali. Cukup signifikan (kalau mengikuti harga keekonomian)," kata Sudirman usai diskusi di Kantor CSIS, Jakarta, Rabu (30/3/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan, harga Solar dan Premium yang bakal segera diumumkan hari ini masih di atas harga keekonomian. Surplus dari harga BBM akan disimpan untuk menutup defisit saat harga BBM kembali naik, sehingga harga BBM akan tetap stabil.

"Kita menghindari lompatan yang terlalu besar. Ke depan mungkin akan ada kenaikan. Kita jaga supaya sebagian surplus disimpan, dipakai waktu harga minyak naik lagi," ucapnya.

Penurunan harga BBM tidak akan terlalu dalam karena pemerintah ingin melindungi masyarakat miskin. Jika harga BBM sekarang turun jauh, lalu suatu saat naik lagi, yang paling dirugikan adalah masyarakat kelas bawah. "Kan (harga BBM) nanti mau dibahas di Ratas, sore ini jam 3. Pertimbangannya kita ingin melindung masyarakat paling bawah," tutupnya.

Sebelumnya, Pertamina mengusulkan agar pemerintah menetapkan penurunan harga BBM jenis Premium dan Solar antara Rp 200-400/liter untuk periode 1 April 2016-30 Juni 2016. Menurut survei yang dilakukan Pertamina, penurunan harga BBM sebesar itu sudah cukup memuaskan masyarakat pada umumnya.

"Pertamina mengusulkan, kita pinginnya Rp 200-400/liter. Kita survei, masyarakat turun segitu sudah senang," kata Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang, kemarin.

Dia memperingatkan, pada bulan Juli nanti ada puasa, hari raya Idul Fitri, dan libur panjang. Bila harga BBM naik pada momen-momen tersebut, tentu akan mendorong inflasi dan memberatkan masyarakat. Lebih baik sekarang harga BBM turun sedikit dan tak naik pada bulan Juli. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads