"Kalau hanya dimatikan dari remote, tapi masih standby, itu masih makan listrik. Cabut kabel televisi (TV), stereo, microwave, fan, saat tidak dipakai," kata Direktur Utama PT Energy Management Indonesia (EMI), Aris Yunanto, kepada detikFinance di Jakarta, Kamis (31/3/2016).
Di tempat kerja, jangan tinggalkan komputer dalam keadaan hibernate dalam waktu yang lama. "Biarpun hibernate, komputer itu masih menggunakan listrik, kira-kira 5%-20% dari daya yang digunakan dalam keadaan normal," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan perubahan-perubahan perilaku sedikit seperti itu saja, konsumsi listrik dapat dikurangi sampai 10% atau bahkan lebih. Menurut Aris, cara seperti ini sederhana dan mudah, tapi manfaatnya luar biasa.
Aris menambahkan, bila masyarakat bisa mengurangi konsumsi listrik sebesar 10% saja, cadangan daya listrik yang dimiliki PLN bisa bertambah sampai 5.400 MW tanpa susah payah membangun pembangkit listrik baru.
"Sekarang kita giat membangun pembangkit listrik baru, sampai 35.000 MW dalam 5 tahun. Kalau konservasi energi jalan, kita bisa dapat 5.400 MW tanpa mengeluarkan dana untuk membangun pembangkit baru," ujar Aris.
Sebagian besar pembangkit listrik di Indonesia masih bergantung pada energi fosil seperti batu bara, gas, dan minyak bumi yang ketersediaannya terbatas. Dengan mengurangi konsumsi listrik, masyarakat ikut menjaga supaya sumber daya alam tidak cepat habis.
Kelestarian lingkungan juga terjaga. Sebab, energi fosil yang digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik menimbulkan polusi. "Energi bisa dihemat, kelestarian lingkungan lebih terjaga," imbuhnya.
Penghematan listrik bukan sesuatu yang sulit, Aris menyebut berbagai langkah sederhana yang bisa dilakukan siapa pun. Misalnya dengan mencabut kabel dari stop kontak saat peralatan listrik sedang tidak digunakan. (hns/hns)