Swiss Tertarik Bangun Pabrik Panel Surya di RI

Swiss Tertarik Bangun Pabrik Panel Surya di RI

Muhammad Idris - detikFinance
Kamis, 31 Mar 2016 18:28 WIB
Swiss Tertarik Bangun Pabrik Panel Surya di RI
Foto: Istimewa/Humas PLN
Jakarta - Lewat Wakil Presidennya yang juga Menteri Lingkungan Hidup, Transportasi, Energi dan Komunikasi Swiss, Doris Leuthard, pemerintah Swiss menawarkan investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT) dari komponen hingga pembangkit listrik.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengungkapkan, Leuthard yang datang bersama 8 pengusaha listrik Swiss tidak hanya menawarkan menjual teknologi EBT, namun juga serius membangun pabriknya di Indonesia.

"Mereka ini serius sekali tawarkan ke kita, tak hanya mau jualan barangnya saja, tapi juga bawa pabriknya ke sini, bukan sekadar jualan saja. Mereka juga tawarkan pelatihan install dan konsultasi pengembangan energi terbarukan yang cocok buat kita," katanya ditemui usai pertemuan dengan Leuthard di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (31/3/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih jauh, ujar Rida, belum ada rencana investasi dalam waktu dekat, karena saat ini kedua belah pihak masih membicarakan peluang-peluang bisnis di sektor EBT.

"Kan masih ngobrol pemerintah ke pemerintah, meski ada businessman Swiss, mereka nggak ngobrol bisnisnya. Kalau sudah MoU dan working group baru pelaksanannya swasta yang bergerak. Mereka juga bilang akan cari patner lokal," jeas Rida.

Menurutnya, dari sejumlah investasi pabrik untuk pengembangan EBT, Swiss paling tertarik untuk membangun pabrik panel surya di Indonesia. Mengingat program percepatan EBT Indonesia untuk melistriki kawasan Timur jadi peluang paling menguntungkan buat Swiss.

"Paling besar minat mereka bangun pabrik PV (photovoltaics/panel surya). Tak hanya sekadar cell listrik, tapi sampai ke hulu manufakturnya misal di silikonnya, di semua tahapan mereka bisa. Mau yang besar atau yang hanya listriki 100 rumah, mereka juga bisa," tutupnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads