Dikutip dari situs Kementerian ESDM, Selasa (5/4/2016), peningkatan harga minyak mentah Indonesia tersebut, sejalan dengan perkembangan harga beberapa minyak mentah utama di pasar Internasional yang diakibatkan oleh beberapa faktor yakni:
1. Produksi minyak mentah pada bulan Februari 2016 mengalami penurunan:
- Berdasarkan publikasi OPEC Maret 2016, terjadi penurunan suplai minyak mentah dunia sebesar 0,21 juta barel per hari menjadi 95,73 juta barel per hari.
- Berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) bulan Maret 2016, terjadi penurunan suplai minyak mentah dari negara β negara OPEC sebesar 90 ribu barel per hari menjadi 32,61 juta barel per hari yang disebabkan penurunan produksi oleh Irak, Nigeria dan Uni Emirat Arab serta penahanan produksi oleh Arab Saudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Stok gasoline turun sebesar 9,9 juta barel.
- Stok distillates turun sebesar 1,3 juta barel.
5. Berdasarkan ICE US Dollar Index (DXY), tren nilai tukar mata uang US Dollar dibandingkan basket 6 mata uang mayoritas dunia menurun sebesar 3,80 poin dari 98,37 menjadi 94,57 dibandingkan bulan Februari 2016.
Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh antara lain:
- Meningkatnya meningkatnya impor minyak mentah negara Tiongkok dari Kuwait sebesar 2,1% menjadi 250 ribu BOPD dibandingkan bulan sebelumnya.
- Meningkatnya utilisasi kilang di Jepang sebesar 1% menjadi sebesar 543.509 KL per hari.
- WTI (Nymex) naikΒ sebesar US$ 7,37 per barel dari US$ 30,62 per barel menjadi US$ 37,99 per barel.
- Brent (ICE) naik sebesar US$ 6,26 per barel dari US$ 33,53 per barel menjadi US$ 39,79 per barel.
- Basket OPEC naik sebesar US$ 5,92 per barel dari US$ 28,72 per barel menjadi US$ 34,64 per barel.











































