Oleh karena itu, Kemenristekdikti mengadakan kerja sama dengan dua perguruan tinggi di Maluku, dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) untuk nantinya mengelola Blok Masela.
Sedikitnya butuh 12 ribu tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proyek gas abadi Masela.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun hingga saat ini, belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai komposisi tenaga kerja lokal dan asing yang nantinya akan terlibat dalam proyek ini. Komposisi jumlah tenaga kerja baru dapat diketahui setelah detil proyek Masela selesai diperbaharui.
"Apakah dipenuhi Indonesia atau investor, seandainya investor membangun akan menggunakan tenaga kerja lokal. Besarannya belum ada pembicaraan, DED (detail engineering design) nanti yang ngomong," ujar Nasir.
Dirinya juga mengungkapkan ada potensi persaingan tenaga kerja lokal dengan tenaga kerja asing, namun pemerintah perlu mengupayakan agar komposisi tenaga kerja lokal lebih besar dalam pengelolaan dan pembangunan Blok Masela.
"Mungkin akan terjadi, dominasi tenaga kerja sangat penting. Jangan sampai dominasi oleh mereka, rasionya sekecil mungkin," jelas Nasir. (wdl/wdl)











































