"Kita tentu senang sekali, pemerintah pasti mendukung BUMN utama kita masuk ke Masela," kata Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, di Gedung Migas, Jakarta, Jumat (8/4/2016).
Mekanisme masuknya Pertamina ke Blok Masela akan dibicarakan secara business to business (B to B) dengan Inpex dan Shell. Pemerintah hanya membantu dari luar saja. "Bagaimana yang terbaik mekanismenya terserah Pertamina, kita memfasilitasi," ucap Wiratmaja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, SKK Migas baru-baru ini memfasilitasi pertemuan antara Pertamina dan Inpex untuk menjajaki kemungkinan masuknya Pertamina ke Blok Masela untuk ikut menjadi kontraktor.
"Beberapa hari sebelumnya (Presiden Jokowi mengumumkan pembangunan Kilang LNG Masela di darat), SKK Migas meng-arrange pertemuan Inpex dengn Pertamina sebagai pertemuan awal apabila Pertamina masuk ke Blok Masela," kata Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Pertamina dan Inpex saling menunjuk PIC (Personal In Charge) untuk menindaklanjuti rencana masuknya Pertamina ke Blok Masela.
"Pada waktu itu perkenalan, dari Pertamina kemudian ditunjuk PIC-nya siapa, juga PIC dari Inpex. Ini komunikasi awal," tutur Amien.
Dia mengungkapkan, Pertamina dapat membantu pemasaran gas bumi dari Blok Masela untuk pasar domestik. Karena itulah Inpex ingin Pertamina bergabung.
"Kita membicarakan kemungkinan strategic alliance. Blok Masela butuh market domestik. Dari sisi Pertamina adalah yang kemungkinan menangani market domestik," ucapnya. (ang/ang)











































