Proyek Pengembangan Banyu Urip Selesai, Bagaimana Nasib 20.000 Pekerja?

Proyek Pengembangan Banyu Urip Selesai, Bagaimana Nasib 20.000 Pekerja?

Michael Agustinus - detikFinance
Jumat, 08 Apr 2016 18:25 WIB
Proyek Pengembangan Banyu Urip Selesai, Bagaimana Nasib 20.000 Pekerja?
Foto: Hasan Al Habshy
Jakarta - Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Tengah, kini sudah memasuki tahap produksi. Proyek pengembangannya yang menyerap sekitar 20.000 ribu pekerja ini, nyaris selesai.

Lalu, bagaimana nasib puluhan ribu pekerja itu setelah proyek pengembangan lapangan Banyu Urip rampung?

"Proyek Banyu Urip tahun ini selesai, sudah 98 persen. Berakhirnya proyek Banyu Urip akan membuat shock masyarakat skitar, 20 ribu pekerja akan kehilangan pekerjaan," kata Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu, Adriansyah, dalam diskusi di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (8/4/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

20 ribu tenaga kerja tersebut umumnya penduduk lokal di sekitar Blok Cepu. Kontrak mereka berakhir ketika proyek selesai. Menurut Adriansyah, sebagian bisa diserap proyek-proyek lain, namun tak bisa seluruhnya.

Sebenarnya, para pekerja berharap proyek pengembangan Lapangan Jambaran-Tiung Biru yang juga berlokasi di Blok Cepu segera dimulai agar mereka bisa mendapat pekerjaan lagi.

"Ada tekanan sosial karena banyak working force yang tidak melakukan aktivitas apa-apa. Mereka sangat berharap proyek Jambaran-Tiung Biru bisa secepatnya, berharap proyek Jambaran-Tiung Biru bisa menggantikan," ujar Adriansyah.

Proyek Jambaran-Tiung Biru memang akan mulai dalam waktu dekat. Tetapi, kata Adriansyah, proyek ini tidak mungkin bisa menampung seluruh eks pekerja proyek Banyu Urip. "Konstruksi Jambaran-Tiung Biru kira-kira mulai 2017. Tapi kita tidak bisa serap 100%, kira-kira hanya 50-60% (eks pekerja Banyu Urip) bisa di Jambaran-Tiung Biru," katanya.

Pihaknya pun berupaya mencari jalan keluar. Pelatihan-pelatihan diberikan kepada para pekerja proyek Banyu Urip, diharapkan mereka bisa mendapatkan pekerjaan di luar proyek Pertamina.

"Kita beri mereka pelatihan-pelatihan agar tidak bergantung pada proyek kita. Jadi mereka bisa bekerja di proyek-proyek lain," tutupnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads