Pelaksanaan pembangunan pembangkit listrik akan diberikan kepada PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
"Dengan WIKA dan PGN sudah MoU," jelas Direktur Utama AP II, Budi Karya Sumadi di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (12/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kapasitas 50 MW sampai 60 MW itu untuk di Bandara Soekarno-Hatta. Sekarang lagi studi mungkin satu dua bulan ini. Kita harapkan satu tahun sudah jadi karena tanahnya sudah ada," terang Budi.
AP II mengucurkan anggaran hingga Rp 900 miliar untuk pembangunan power plant tersebut. Untuk pasokan gas, pembangkit tersebut akan memperoleh dari PGN.
"Investasi mungkin Rp 800 sampai Rp 900 miliar, kita mayoritas, kita 51%. Source-nya gas," tutur Budi. (feb/feb)











































