Ada potensi gas mencapai 20 mmscfd (Million Standard Cubic Feet per Day) di Teluk Bintuni yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik di Papua. Saat ini, beberapa pihak tengah mengkaji lebih dalam untuk lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang nantinya diharapkan dapat mengurangi defisit listrik di Provinsi Papua dan Papua Barat.
"PLN dan SKK Migas sedang melakukan studi mengenai nanti lokasi pembangkitnya sebaiknya di mana. Itu kan 20 mmscfd cukup besar, bukan cuma untuk satu tapi ada beberapa yang akan ditaruh di situ pembangkit tenaga gas supaya bisa memenuhi kebutuhan daerah-daerah yang bersangkutan," terang Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Timur dan Bali Amin Subekti di Desa Temel distrik Ayamaru, Maybrat, Papua Barat, Kamis (21/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Studi hasilnya ada lokasi kemudian pengaturan logistiknya seperti apa. Jadi apakah itu sangat besar kemungkinan melalui small vessel," ujar Amin.
Dengan tengah dilakukannya berbagai kajian dan persiapan lainnya, PLN optimistis bahwa PLTG yang bersumber dari Tangguh di Teluk Bintuni.
"Kita punya target akhir 2018 harus sudah jadi. Studi mungkin 2 sampai 3 bulan bisa selesai. Setelah itu kita bicarakan skema yang lebih detail mengenai logistik sama rencana detail dari detail engineering desainnya (DED)," tutur Amin.
Keinginan yang sama juga diutarakan oleh Wakil Gubernur Papua Barat Irene Manibuy. Irene yang turut hadir dalam Pencanangan Program Indonesia Terang di Desa Temel distrik Ayamaru, Maybrat, Papua Barat mengharapkan potensi gas di daerahnya dapat dimanfaatkan untuk mengaliri listrik di Provinsi Papua dan juga Papua Barat.
"Papua Barat memiliki gas besar di Teluk Bintuni yang dikelola BP Tangguh. Kami memproleh cadangan gas sebesar 20 mmbtu, tentu dalam hal ini potensi itu dapat dikelola dengan baik dalam semangat dan spirit otonomi khusus," ujar Irene.
Pihaknya berharap agar optomalisasi kilang LNG di Tangguh dapat mengurangi defisit listrik yang saat ini terjadi di Provinsi Papua dan Papua Barat.
"Kami berharap dapat cepat diproses sehingga daerah lain dapat terlayani dengan listrik," tutur Irene. (ang/ang)