Ini Update Proyek Kilang Minyak Pertamina

Ini Update Proyek Kilang Minyak Pertamina

Michael Agustinus - detikFinance
Jumat, 22 Apr 2016 18:23 WIB
Ini Update Proyek Kilang Minyak Pertamina
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - PT Pertamina (persero) berencana meningkatkan kapasitas dan kualitas (upgrade) kilang minyak lama dan membangun kilang baru supaya Indonesia tidak terus bergantung pada impor bahan bakar minyak (BBM).

Saat ini Indonesia terpaksa mengimpor 50% dari total kebutuhan BBM sebesar 1,6 juta barel per hari. Bila tak ada pembangunan kilang baru dan upgrading untuk meningkatkan kapasitas kilang, ketergantungan impor BBM akan semakin besar dan membahayakan kedaulatan energi nasional.

VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Arindita Pusponegoro, mengungkapkan bahwa pertama-tama pihaknya berencana menjalankan Refinery Development Master Plan (RDMP) untuk 4 kilang besar, yaitu kilang Dumai, Plaju, Balongan, dan Balikpapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masing-masing kilang kapasitasnya akan ditambah 100.000 barel per hari. Biaya untuk upgrade tiap kilang kurang lebih US$ 5 miliar atau Rp 65 triliun (kurs Rp 13.000 per dolar AS). Maka dibutuhkan Rp 260 triliun untuk modifikasi 4 kilang tersebut.

"Untuk kilang yang ada kita jalankan RDMP. Biaya investasinya satu kilang sekitar US$ 5 miliar. Ada 4 kilang yang akan di-upgrading, masing masing kapasitas kilang akan naik 100.000 barel per hari," kata Wianda kepada detikFinance di Jakarta, Jumat (22/4/2016).

Untuk kilang baru, Pertamina berencana membangunnya di Tuban dan Bontang. Grass Root Refinery (GRR) West 1 Tuban dijadwalkan terbangun pada 2021, GRR East I Bontang pada 2023, dan GRR West 2 dan East 2 Bontang pada 2030.

GRR Tuban direncanakan selesai 2021, biaya investasi (capital expenditure/capex) yang dibutuhkan US$ 12 miliar- US$ 14 miliar. Pertamina diberi penugasan khusus oleh pemerintah untuk membangunnya. Kilang ini bakal berkapasitas 300.000 barel per hari.

Saat ini Pertamina telah menyelesaikan penilaian teknis untuk memilih calon partner dalam membangun kilang di Tuban. Langkah selanjutnya adalah mendapatkan keputusan final untuk joint venture dengan partner terpilih, menandatangani perjanjian kerangka kerja dengan partner terpilih. Juga finalisasi alokasi lahan dari Pemda Jatim, Kementerian LHK, dan DJKN.

Kemudian GRR Bontang diharapkan selesai 2023. Capex US$ 14 miliar, kapasitas produksinya akan mencapai 300.000 barel per hari.

Untuk pembangunan kilang Bontang, Pertamina telah ditetapkan sebagai PJPK (Penanggung Jawab Proyek Kerja sama), pemerintah telah menentukan skema KPBU untuk GRR Bontang. Selanjutnya tinggal menunggu persetujuan konsultan pendamping dari Menteri Keuangan dan persiapan penjajakan pasar (market sounding).

Dengan pembangunan kilang-kilang baru ditambah upgrade kilang-kilang existing, ditargetkan produksi BBM di dalam negeri bisa mencapai 2,5 juta barel per hari pada 2030. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads