Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, mengungkapkan banyak sekali Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang meminta perpanjangan waktu eksplorasi dalam 2 tahun terakhir.
Harga minyak yang rendah membuat perusahaan-perusahaan migas yang menjadi KKKS di Indonesia melakukan efisiensi besar-besaran. Termasuk investasi untuk penemuan cadangan minyak baru. Hal itu tidak terjadi pada saat harga minyak masih tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan datanya, selama tahun 2015 lalu, realisasi pemboran sumur eksplorasi hanya 52 sumur. Dari jumlah itu, hanya 15 sumur yang berhasil menemukan cadangan migas. Adapun pada Januari-Maret 2016 ini baru dilakukan 10 pemboran sumur eksplorasi, 3 di antaranya berhasil mendapatkan cadangan baru.
Sebagai pembanding, pada 2011 ada 107 pengeboran sumur eksplorasi, 34 di antaranya sukses menemukan cadangan. Lalu 2012 ada 106 pemboran, 39 memperoleh cadangan. Di 2013 terealisasi 101 pemboran, dan 26 sukses. Pada 2014 ada 83 pemboran, dan 25 menemukan cadangan.
"Waktu harga minyak masih tinggi, survei seismik 2D dan 3D tinggi sekali, sekarang menurun drastis. Seiring penurunan survei seismik, pemboran sumur eksplorasi juga menurun drastis 2 tahun terakhir," ucap Wiratmaja.
Pengeboran sumur produksi juga mengalami penurunan. Selama triwulan I-2016, hanya terealisasi 85 pengeboran. Ini menurun dibanding Januari-Maret 2015, realisasi pemboran sumur sebanyak 167 sumur alias hampir 2 kali lipat tahun ini.
"Tapi produksi migas belum terpengaruh. Produksi migas pada triwulan I-2015 adalah 2,2 juta barel setara minyak per hari (barel oil equivalent per day/boepd). Sedangkan triwulan I-2016 2,3 juta boepd," paparnya.
Meski begitu, menurut Wiratmaja, bukan berarti para KKKS sudah kehilangan semangat untuk menggenjot produksi migas nasional akibat harga yang sedang rendah. Beberapa KKKS tetap membangun fasilitas-fasilitas produksi baru.
Misalnya Eni Muara Bakau, KKKS di blok Muara Bakau/Jangkrik, Tropik Pandan Energy di blok Pandan/Ario Damar, PT Tiara Bumi Petroleum di West Air Komering/Sampoerna.
"Kita mengapresiasi, walaupun harga minyak rendah masih ada sumur pemboran yang terealisasi. Semangat masih ada, kita perlu dorong lebih jauh. Apresiasi kita berikan ke KKKS yang membangun fasilitas produksi walaupun harga minyak sedang rendah," tutupnya. (wdl/wdl)











































