"Kemarin ada beberapa private bidder seperti dari Timur Tengah, ada dari Asia Tenggara, kita punya 4 upgrading yang masing-masing itu nilai investasinya US$ 5 miliar," ujar Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (25/4/2016).
"Nanti ke depan segera Balikpapan, Balongan, Dumai, dan New Grass Root Refinery (NGRR) di Bontang. Mungkin ada potensi yang swasta akan berminat. Kita akan membuka untuk potensi investasi di kilang lebih banyak ke depan," tambah Dwi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwi mengatakan, Pertamina akan mempercepat proses persiapan proyek-proyek kilang tersebut, misalnya proses desain. Selain itu, pihak Rosneft juga menawarkan kepada Pertamina untuk membantu proses pendahuluan itu.
"Kita mulai segera mungkin, kita bisa mempercepat proses basic design, front engineering design, karena ada pabrik yang similiar yang sudah beroperasi sekarang ini yang dimiliki, yang teknologinya dikembangkan juga oleh Rosneft. Itu juga dia tawarkan bisa kita implementasikan. Sehingga, kita percepat proses pendahuluannya," kata Dwi.
Dia menargetkan berbagai proyek kilang Pertamina ini bisa rampung di 2021 nanti.
"Kita melihat ada 7 bulan percepatan dari perjalanan normal. Sehingga kita targetkan di 2021 bisa selesai," kata Dwi. (hns/nwk)











































