Misalnya untuk mendistribusikan BBM ke Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Papua. Pertamina menggunakan pesawat mengangkut BBM ke Wamena karena daerahnya sebagian besar pegunungan dan tak mudah dijangkau melalui jalur darat.
"Ketergantungan pada pesawat udara di Wamena tidak hanya untuk angkut BBM tapi juga untuk angkut logistik dan bahan pokok," tutur VP Corporate Communication Pertamina, Wianda A Pusponegoro, saat ditemui di Restoran Bebek Bengil, Jakarta, Kamis (28/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bahan pokok belum ada kita harus tunggu pemberangkatan. Belum lagi kalau pesawat itu rusak dan harus diservis, itu jadi kendala juga. Makanya kita sangat tergantung utk penggunaan pesawat itu," Wianda mengungkapkan.
Pertamina berencana membeli pesawat khusus untuk pengangkutan BBM ke daerah-daerah yang tak bisa dijangkau melalui darat dan laut seperti Wamena.
"Makanya solusi kita untuk pengadaan pesawat kusus sendiri dan percepatan infrastruktur darat untuk menuju ke lokasi-lokasi pegunungan," cetusnya.
Wianda menambahkan, medan yang berat dan minimnya infrastruktur di Papua ini membuat biaya transportasi untuk pengiriman BBM menjadi sangat mahal. Pertamina harus menggunakan berbagai macam moda, mulai dari mobil tangki, truk, kapal, hingga pesawat untuk mengangkut BBM ke Papua.
"Biaya transportasi jadi berlipat karena kita menggunakan mulai dari kapal, mobil tangki drum, pesawat, dan sebagainya," papar Wianda.
Menurut perhitungan Pertamina, ongkos angkut BBM ke beberapa kabupaten di Papua berkisar antara Rp 4.000/ liter hingga Rp 29.000/liter. Sebagai contoh,Β ke Kabupaten Jayawijaya Rp 8.500/liter, Kabupaten Lanny Jaya Rp 11.500/liter, Kabupaten Pegunungan Bintang Rp 29.000/liter, Kabupaten Puncak Jaya Rp 29.000/liter.
Kemudian, ongkos angkut BBM ke Kabupaten Yahukimo Rp 4.704/liter, Kabupaten Asmat Rp 4.040/liter, Kabupaten Boven Digul Rp 3.760/liter, dan Kabupaten Mappi Rp 4.980/liter.
Meski biaya angkut jauh lebih mahal daripada distribusi BBM ke provinsi-provinsi lainnya, Wianda menambahkan, Pertamina tetap berkewajiban menjual harga BBM di Papua dengan harga yang sama dengan di seluruh Indonesia, yaitu Rp 6.450/liter untuk premium dan Rp 5.150/liter untuk solar. (hns/hns)











































