VP Petrochemical Pertamina Supriyanto DH menjelaskan Pertamina terus mengejar berbagai kesempatan untuk menjadikan perseroan sebagai market leader di bidang penyedia aspal. Meskipun baru mengawali di tahun ini, namun ia menargetkan Pertamina dapat meraup 20% market share aspal Timor Leste di akhir 2017.
"Pengiriman perdana ekspor ini merupakan kunci upaya kami untuk menunjukkan bahwa kualitas produk Pertamina layak menjadi unggulan. Bukan saja di dalam negeri, namun juga diakui di luar negeri," ujar Supriyanto dalam keterangan tertulisnya kepada media, Jumat (29/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bisnis aspal di Indonesia terbilang penuh tantangan, terutama dalam pendistribusiannya yang memerlukan penanganan yang cermat ke seluruh pelosok Indonesia. Apalagi, aspal merupakan bahan dasar yang diperlukan dalam pembangunan jalan, baik jalan besar ataupun jalan kecil yang membuka akses masyarakat di suatu tempat. Pertamina melakukan distribusi aspal melalui kapal, tank car hingga drum untuk pembelian yang lebih kecil.
GM Pertamina Marketing Operation Region V, Ageng Giriyono menyatakan kendati penuh tantangan, Pertamina masih menjadi leader di bisnis aspal. Terbukti untuk wilayah pemasaran produk petrochemical Region V (Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT Sulawesi, Maluku dan Papua), market share Pertamina berada di kisaran 56%. Sedangkan dari sisi penjualan, pada 2015 mengalami peningkatan sebesar 27% dibandingkan penjualan 2014.
"Hal ini yang mendorong kami untuk melakukan langkah ekspansi tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga ke luar negeri. Kami juga berharap dengan menyediakan aspal yang berkualitas, kami dapat membantu masyarakat mendapatkan akses jalan, baik pembuatan maupun perbaikan jalan yang layak sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraannya," pungkas Petrochemical Manager Region V, Iin Febrian pada kesempatan yang sama. (feb/feb)











































