Salah satu unit pembangkit ini diperkirakan akan beroperasi memasok listrik ke pelanggan pada akhir Mei mendatang, sedangkan mesin lainnya akan siap beroperasi pada Agustus 2016.
Tambahan pasokan daya tersebut akan menggantikan Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Sukaharja yang saat ini memasok pelanggan di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari total 932.869 pelanggan di wilayah Kalimantan Barat, PLN Area Ketapang menyumbang sekitar 10% pelanggan atau mencapai 94.564 pelanggan, Β
Daya mampu sistem di Ketapang saat ini adalah 26 MW dengan beban puncak 31 MW. Untuk itu, kehadiran PLTU Ketapang ini akan menutupi defisit sistem isolated Ketapang dan sekitarnya.
Untuk memperkuat kelistrikan di Kalimantan, PLN juga telah merencanakan sejumlah pembangunan sejumlah pembangkit, transmisi dan gardu induk hingga 2024.
Selain PLTU Ketapang, tahun ini PLN juga menargetkan untuk merampungkan pembangunan PLTU Sintang (3x7MW), PLTG/MG MPP Kalbar (100MW), PLTU Parit Baru FTP1 (2x50MW), serta PLTU Pantai Kurakura (2x27,5 MW).
"Pembangunan infrastruktur kelistrikan di Kalimantan pastinya akan memerlukan waktu, namun kami akan berusaha untuk mempercepat pengerjaannya, kami juga mohon dukungan dan bantuan dari stakeholder terkait serta pemda setempat dalam rangka proses percepatan ini" ujar Agung Murdifi.
Agung menambahkan Semua percepatan ini dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi di Kalimantan, hal tersebut sesuai dengan cita-cita Pemerintahan Jokowi-JK yang tertuang dalam nawacita. (feb/hns)