Direktur Utama PGN, Hendi Priyo Santoso, mengatakan siap mengikuti arahan dan ketentuan pemerintah terkait pembentukan holding tersebut. Rapat persiapan pembentukan holding ini sudah dilakukan.
"Kami ikuti arahan dan ketentuan pemerintah," jelas Hendi, ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (11/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menyatakan, anak usaha Pertamina di sektor gas, yaitu Pertagas, akan masuk ke PGN dalam rangkaian pembentukan holding tersebut.
"Target secepatnya. Kami memang dipandu, dikawal dan dikoordinasikan Kementerian BUMN," kata Hendi.
Kemungkinan, akan dilakukan roadshow kepada seluruh pemegang saham PGN, untuk menjelaskan soal rencana bisnis dan pembentukan holding migas tersebut. Saat ini, 57,3% saham PGN dimiliki oleh negara, sementara sisanya dimiliki oleh pemegang saham publik.
"Mohon bersabar karena tahapan mekanik detil proses masih belum rampung. Jadi nantilah pada waktunya pasti, apakah dari kementerian atau dari masing-masing perusahaan terkait akan menyampaikan keterbukaan informasi. Kalau sekarang belum settle," papar Hendi.
Soal prospek bisnis PGN di tahun ini, Hendi mengatakan, sama seperti tahun lalu, tahun ini belum ada tanda-tanda pertumbuhan yang signifikan. Untuk tahun lalu, dari 22 sektor industri yang menjadi pelanggan PGN, hanya sektor makanan yang mengalami pertumbuhan.
"Prediksi kami kayaknya flat, tidak ada pertumbuhan yang signifikan, pokoknya low single digit (pertumbuhan)," kata Hendi.
Bila nanti berada di bawah Pertamina, Hendi menyatakan, tak akan ada lagi duplikasi dan kompetisi antara PGN dengan Pertagas. Sehingga, pertumbuhan infrastruktur gas nasional akan makin cepat di masa depan.
Pada kesempatan itu, Hendi belum bisa berkomentar soal posisi anak usaha PGN, yaitu Saka Energy, bila pembentukan holding ini terjadi. (wdl/feb)











































