Manajer Senior Public Relations PLN, Agung Murdifi, mengungkapkan kontraktor untuk proyek ini sudah melakukan persiapan dan mobilisasi alat sejak 1 April 2016 lalu, sehingga konstruksi bisa dimulai pada Juni 2016.
"31 Maret lalu dari pihak PLTU Batang sudah dilakukan Site Hand Over (tanah sudah siap) dengan pihak kontraktor. Artinya mulai 1 April sampai dengan Mei pihak kontraktor yang ditunjuk oleh PT BPI (Bhimasena Power Indonesia, investor PLTU Batang) sudah bisa melakukan persiapan dan mobilisasi alat-alat berat," kata Agung melalui pesan singkat kepada detikFinance di Jakarta, Jumat (13/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Investor proyek ini adalah PT Bhimasena Power Indonesia, yang merupakan perusahaan patungan antara Electric Power Development Co., Ltd. (J-Power), PT Adaro Power, yang seluruhnya adalah dimiliki Adaro Energy, dan Itochu Corporation (Itochu). Nilai investasi di proyek PLTU ini mencapai US$ 4 miliar.
Pembangunan PLTU ini merupakan bagian dari program elektrifikasi Jawa-Bali, serta komitmen pemerintah untuk merealisasikan penyediaan listrik sebesar 35.000 MW dalam jangka waktu 5 tahun (2014-2019).
Diharapkan PLTU ini akan dapat beroperasi pada 2020 serta memasok kebutuhan listrik nasional yang kebutuhannya terus meningkat lebih dari 8% per tahun. (hns/hns)











































