Konvensi ini dibuka oleh Presiden IPA Christina Verchere pada pukul 07.30 WIB. Acara dilanjutkan dengan penandatanganan Profit Sharing Contract (PSC) Blok East Ambalat dan Blok Sentral Bangkanai.
Lalu penandatanganan Perjanjian Jual-Beli Gas (PJBG) antara ConocoPhilips dengan Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang, PJBG Medco E&P dan Mepogen, PJBG antara Medco E&P dan Petrogas Ogan Ilir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada Jokowi, Sudirman mengakui, konvensi kali ini tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Jatuhnya harga minyak mengharuskan perusahaan-perusahaan migas melakukan efisiensi besar-besaran, konvensi IPA pun tidak bisa jor-joran menghabiskan uang.
"(Konvensi IPA) Meski tak seindah tahun lalu tapi tetap semarak. Presiden telepon tanya berapa yang hadir, saya jawab tetap semarak meski harga minyak rendah. Meski yang ditandatangan (PSC dan PJBG) nggak sebanyak tahun-tahun lalu kita harus tetap optimis," kata Sudirman di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (25/5/2016).
Dengan optimisme, Sudirman mengajak semua pihak yang hadir mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi industri hulu migas saat ini, bukan hanya terus mengeluh.
"Saya tidak ingin forum dengan dana US$ 1,5 juta ini jadi forum keluhan, tapi harus mencari solusi. Tidak ada juara yang tidak melewati masa sulit," tandasnya.
Pihaknya sebagai pemerintah pun terus berupaya membantu industri hulu migas.
"Pemerintah tidak akan menyerah melewati masa sulit ini. Industri hulu migas kita akan tetap berkembang kalau kita bisa menemukan solusi," pungkasnya. (drk/drk)











































