"Proyek LNG Tangguh antara Indonesia dengan RRT. Saudara-saudara silakan dibuka catatan sejarah, berapa harga gas dunia saat itu. Jangan dilihat harga sekarang, karena saat Itu suplai minyak internasional masih melimpah," kata mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri, saat orasi ilmiah di penganugerahan doktor honoris causa di Universitas Padjadjaran, Bandung, Rabu (25/5/2016).
"Saat itu tidak ada satu pun negara yang mau membeli gas Indonesia. Sekarang ini juga hadir Menteri ESDM Kabinet Gotong Royong, Prof. Dr. Ir Purnomo Yusgiantoro. Bisa ditanyakan pada beliau kondisi saat itu, bukan hanya Indonesia yang dalam keadaan krisis. tapi dunia pun sedang dilanda resesi. Konsumsi gas domestik juga belum siap karena perlu dibangun infrastruktur," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akhirnya memutuskan untuk melakukan lobi diplomatik 'Lenso Bengawan Solo' secara langsung dengan Presiden RRT, Jiang Zemin. Peristiwa tersebut mengingatkan kembali sejarah hubungan baik antara RRT dan RI pada saat masa pemerintahan Bung Karno. Akhirnya, RRT membatalkan kerja sama dengan Rusia dan Australia dan memilih bekerja sama dengan Indonesia," katanya. (ang/dnl)