Mulai Dibangun 1996, Proyek PLTP Ini Sempat Macet 4 Tahun Karena Krisis Moneter

Mulai Dibangun 1996, Proyek PLTP Ini Sempat Macet 4 Tahun Karena Krisis Moneter

Hans Henricus BS Aron - detikFinance
Kamis, 26 Mei 2016 08:13 WIB
Foto: Hans Henricus
Tomohon - Pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Lahendong di Sulawesi Utara sebenarnya sudah dimulai 1996. Namun, proses pembangunannya sempat berhenti lantaran krisis moneter.

"Tahun 1996 sebetulnya sudah mulai bangun. Tapi karena krisis moneter, stuck 4 tahun," ujar Supervisor Pembangkitan Kantor Wilayah PT PLN Suluttenggo (Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo), Djoni Johanes Kalalo, Rabu petang (25/5/2016).

Kemudian, pada tahun 2000, proses pembangunan PLTP Lahendong unit 1 kembali dilanjutkan. Setelah sekitar setahun penyelesaian pembangunan, PLTP Lahendong unit 1 beroperasi di 2001.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disusul kemudian, PLTP Lahedong unit 2 beroperasi pada 2007, PLTP Lahedong unit 3 beroperasi 2009, dan PLTP Lahedong unit 3 beroperasi di 2011.

"Rata-rata lama pembangunan kurang lebih 2 tahun," terang Djoni.

Djoni menjelaskan, turbin dan generator di PLTP Lahendong unit 1 dibuat oleh Alstom, perusahaan listrik asal Prancis. Sedangkan turbin dan generator PLTP Lahendong 2-4 dibuat oleh Fuji Electric, Jepang.

Sedangkan, pasokan gas untuk PLTP unit 1-4 bersumber dari sumur panas bumi milik PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) di Lehendong. PLN membeli uap panas bumi dari PGE seharga US$ 6,2 sen per kWh.

Selain PLTP Lahendong unit 1-4 milik PLN, saat ini sedang dibangun PLTP Lahendong unit 5 dan 6 dengan kapasitas 2 x 20 MW oleh PGE. Jarak sekitar 15 km dari lokasi PLTP Lahedong 1 dan 2.

Dari total kebutuhan 340 MW saat beban puncak untuk jaringan listrik Sulawesi Utara dan Gorontalo, PLTP Lahendong unit 1-4 menyumbang 80 MW. Sisanya dipasok dari beberapa pembangkit listrik lainnya, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

"PLTP Lahendong unit 5 dan 6 yang bangun Pertamina, PLTP Lahendong 1-4 murni PLN," tutur Djoni. (hns/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads