Pertamina Raup Laba Rp 18,46 Triliun di 2015

Pertamina Raup Laba Rp 18,46 Triliun di 2015

Michael Agustinus - detikFinance
Selasa, 31 Mei 2016 18:08 WIB
Pertamina Raup Laba Rp 18,46 Triliun di 2015
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - PT Pertamina (Persero) membukukan laba bersih US$ 1,42 miliar atau Rp 18,46 triliun (dengan asumsi kurs dolar Rp 13.000) di tengah situasi industri migas yang melemah sepanjang tahun lalu.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menyatakan, harga minyak mentah yang turun tajam dari kisaran angka US$ 106 per barel menjadi sekitar US$ 42 per barel sangat mempengaruhi kinerja seluruh perusahaan migas di dunia, termasuk Pertamina.

Banyak perusahaan melakukan langkah-langkah efisiensi, mulai dari pemotongan capex, opex yang berdampak langsung pada pelemahan kinerja hingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, kata Dwi, Pertamina justru meningkatkan kinerja operasi dari unit-unit bisnis dan anak perusahaannya selain terus melakukan efisiensi di berbagai lini, tanpa melakukan PHK. Hasilnya, kata Dwi, Pertamina dapat meraih laba bersih US$ 1,42 miliar atau turun tipis dari pencapaian tahun 2014 sebesar US$ 1,45 miliar.

"Pertamina hanya mengalami sedikit penurunan. Pencapaian ini tentu saja tidak terlepas dari upaya-upaya terobosan yang dilakukan sepanjang tahun 2015," ungkap Dwi dalam konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (31/5/2016).

Produksi hulu migas Pertamina naik 11% dari 548,5 ribu barel setara minyak per hari menjadi 606,7 ribu barel per hari, di mana produksi gas menyumbang pertumbuhan yang signifikan yaitu 18% dari semula 1.61 BSCFD menjadi 1.90 BSCFD. Produksi panas bumi juga meningkat 8% menjadi 3.056,82 Gwh setara listrik.

Pengoperasian RFCC CIlacap dan juga pengelolaan kembali TPPI memberikan dampak positif bagi kinerja pengolahan. Yield Valuable Product kilang Pertamina meningkat menjadi 75,52% dari sebelumnya 73,14%.

Di sisi pemasaran, penurunan harga produk dan juga semakin bervariasinya merek produk Pertamina berdampak pada peningkatan kinerja bisnis hilir. Pertalite yang pendistribusiannya dimulai pada Juli 2015, hingga akhir tahun yang sama telah terjual sebesar 373.040 KL. Selain itu, pelumas Pertamina tetap menjadi penguasa pangsa pasar hingga 59,1%.

Adapun, transportasi gas dan niaga gas juga meningkat masing-masing 4% dan 18% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sepanjang tahun lalu, transportasi gas Pertamina melalui anak perusahaan, yaitu Pertagas mencapai 531,17 BSCF, sedangkan niaga gas mencapai 48.230 ribu BBTU.

Dengan realisasi pendapatan US$ 41,76 miliar dan EBITDA sebesar US$ 5,13 miliar mencatatkan capaian EBITDA margin sebesar 12,28% atau tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Pencapaian penting dari sisi keuangan Pertamina adalah kesehatan keuangan yang ditunjukkan dengan pembayaran utang sebesar US$ 4,07 miliar selama 2015. Adapun, realisasi investasi tahun lalu mencapai US$ 3,62 miliar dengan 75% di antaranya dialokasikan untuk bisnis hulu.

"Kinerja keuangan perusahaan yang semakin baik, menumbuhkan optimisme untuk rencana investasi dan ekspansi Pertamina di masa yang akan datang. Fokus kami saat ini adalah untuk investasi hulu dan juga kilang, selain melakukan pengembangan infrastruktur hilir migas," tutup Dwi. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads