Terminal BBM Pertamina di Sejumlah Daerah Diteror Preman

Terminal BBM Pertamina di Sejumlah Daerah Diteror Preman

Michael Agustinus - detikFinance
Jumat, 10 Jun 2016 10:08 WIB
Foto: Michael Agustinus
Jakarta - Kasus penyerangan Terminal BBM (TBBM) Teluk Kabung di Padang, Sumatera Barat, pada Selasa (7/6/2016) lalu, hanya puncak gunung es dari banyaknya aksi premanisme yang mengganggu keamanan TBBM Pertamina di berbagai daerah.

Preman-preman ini tak segan-segan menganiaya para pekerja Pertamina untuk mendapatkan 'jatah'. Ini membuktikan, TBBM Pertamina yang termasuk objek vital nasional (obvitnas) ternyata belum aman.

"Di daerah-daerah yang jauh dari perhatian kita ini harus dijaga. Ada beberapa kasus kekerasan lain yang dihadapi oleh pekerja-pekerja Pertamina karena di lokasi banyak preman, yang selama ini dengan pihak-pihak tertentu bisa mendapat jatah," tutur VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, kepada detikFinance di Jakarta, Jumat (10/6/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wianda menyontohkan, ada pekerja TBBM Pertamina di Bali yang dipukuli preman karena menangkap basah truk pengangkut BBM 'kencing', alias menyelundupkan BBM ke pihak lain. "Di Bali ada truk yang berhenti tidak seharusnya, ada indikasi pidana, pekerja kita malah digebukin," ucapnya.

Preman-preman juga leluasa keluar masuk di TBBM Bitung, Manado. Di Medan, pipa BBM Pertamina di-tapping alias disambung secara ilegal, BBM dari pipa tersebut dicuri lewat sambungan ilegal. Para pekerja Pertamina sulit menertibkannya karena preman-preman ini melakukan teror.

"Ada juga kasus kekerasan di Instalasi Medan Grup sering sekali pipa BBM kita di-tapping. Di Bitung, Teluk Kabung, preman-preman berani masuk ke fasilitas Pertamina," ujar Wianda.

Pihaknya meminta aparat penegak hukum memberikan jaminan keamanan terhadap fasilitas-fasilitas maupun pekerja Pertamina. Kalau negara tak bisa menjamin keamanan, pasokan BBM bisa terhambat.

"Premanisme ini leluasa melakukan ancaman, ada komplotan-komplotan tertentu yang bekerja, makanya kita minta jaminan keamanan dari kepolisian," tutupnya. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads