Jika tidak terwujud, maka di 2019 nanti masih terjadi pemadaman di wilayah Jawa dan Bali.
"Di Jawa Bali saja sampai 2019 masih butuh 21.000 MW. Kebutuhan sangat besar yang harus dikejar, harus segera dipercepat pelaksanaan pembangunannya. Kalau tidak, nanti 2019 akan ada kekurangan listrik di Jawa-Bali. Artinya akan ada pemadaman di Jawa-Bali," tutur Jokowi dalam acara groundbreaking PLTU Lontar Extention 1x315 MW dan peresmian gardu induk dan transmisi wilayah Jakarta Raya dan Banten, di Desa Lontar, Banten, Jumat (10/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain masih banyak wilayah yang gelap, kekurangan listrik juga membuat anak-anak terpaksa belajar dengan penerangan seadanya pada malam hari.
"Kenapa saya ngotot 35.000 MW di seluruh Indonesia harus segera dikerjakan. Jawabannya sederhana, kalau kita lihat malam hari dari atas Indonesia banyak wilayah yang masih gelap. Artinya, masih banyak anak-anak kita kalau malam belajar nggak ada lampunya," ujar Jokowi.
Jokowi menambahkan, dampak dari kekurangan listrik juga akan membuat desa, kampung, usaha mikro dan kecil tak bisa menjalankan kegiatan sehari-hari.
"Yang bikin kerajinan malam hari nggak bisa jalan. Inilah kenapa 35.000 MW kita kejar," tutur Jokowi. (hns/drk)











































