Menteri ESDM: Proyek 35.000 MW Sudah 24,9%

Menteri ESDM: Proyek 35.000 MW Sudah 24,9%

Michael Agustinus - detikFinance
Selasa, 21 Jun 2016 17:12 WIB
Menteri ESDM: Proyek 35.000 MW Sudah 24,9%
Foto: Agus Trimukti/Humas PLN
Jakarta - Dalam paparannya saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR siang ini, Menteri ESDM Sudirman Said menyebut perkembangan proyek 35.000 MW per 25 Mei 2016 sudah mencapai 24,9%.

"Kemajuan aktual 35.000 MW dari 85 lokasi pembangkit per 25 Mei 2016 adalah 24,9%," kata Sudirman dalam rapat kerja di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/6/2016).

Perkembangan ini dihitung berdasarkan asumsi kondisi ideal tahapan pembangunan pembangkit listrik. Dalam asumsi kondisi ideal, pembangunan dimulai dengan penetapan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), dilanjutkan dengan persiapan lelang selama 3 bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat lelang sudah siap, maka perkembangan sudah 10%. Lalu pelelangan memakan waktu selama kurang lebih 6 bulan. Setelah lelang selesai, Power Purchase Agreement (PPA) atau perjanjian jual beli listrik diteken, maka perkembangan sudah 25%.

Tahapan selanjutnya adalah pembebasan lahan dan penyelesaian perizinan selama 6-12 bulan, lalu financial close (FC). Kalau itu semua rampung, perkembangan sudah 40%. Tahapan terakhir adalah konstruksi dan pengujian pembangkit selama 6-54 bulan, tergantung jenis pembangkitnya.

Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) konstruksi hingga pengujiannya memakan waktu kira-kira 36-54 bulan, tapi ada juga pembangkit yang bisa disiapkan jauh lebih cepat, misalnya pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) yang bisa rampung dalam 12-24 bulan.

Menurut data ESDM, pembangkit yang sudah sampai tahap PPA alias kontrak sudah 18.000 MW atau 49%, sisanya hampir 19.000 MW belum PPA.

Sedangkan untuk jaringan transmisi, dari 46.597 kilometer sirkit (kms) transmisi yang harus dibangun, 2.792 kms telah selesai dan difungsikan. Lalu 16.712 kms masih konstruksi, dan 27.093 kms masih pra konstruksi. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads