Terowongan PLTA Jatigede Mulai Dibangun

Terowongan PLTA Jatigede Mulai Dibangun

Michael Agustinus - detikFinance
Kamis, 23 Jun 2016 18:26 WIB
Waduk Jatigede (Foto: Dana Aditiasari)
Jakarta - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede kapasitas 2 X 55 MW yang terletak di Kecamatan Tomo dan Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat memasuki tahap pekerjaan terowongan yang ditandai first tunnelling pada Rabu (22/6/2016) kemarin.

PLTA Jatigede akan memanfaatkan air waduk Jatigede yang dibangun oleh Kementerian PUPR. Waduk Jatigede merupakan waduk terbesar kedua di Indonesia setelah waduk Jatiluhur di Purwakarta.

First tunnelling ini merupakan milestone penting memulai pekerjaan terowongan. PLTA Jatigede ini sangat diharapkan dapat beroperasi penuh (commercional operation date/COD) di tahun 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proyek ini juga merupakan prioritas Pemerintah pada program pembangunan kelistrikan 35.000 MW untuk memenuhi permintaan akan energi listrik yang semakin meningkat.

"Pelaksanaan konstruksi adit tunnel 2 sempat dipindahkan di area baru disebabkan area sebelumnya berada di daerah longsoran. Dengan dimulainya ekskavasi di lokasi baru, pelaksanaan tunneling alhamdulillah dapat berjalan dengan baik sesuai rencana," kata General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah 1, Anang Yahmadi, dalam keterangan tertulis kepada media, Kamis (23/6/2016).

Walaupun saat ini general construction program direvisi, namun COD diharapkan tetap sesuai rencana pada Maret 2019. Kontraktor bisa kebut untuk mengejar rencana yang sudah ada.

"Proses relokasi warga di dalam area proyek dapat dilaksanakan pada Juli 2016, sehingga ekskavasi di area powerhouse dapat dilaksanakan," Anang menambahkan.

Anggaran untuk PLTA Jatigede tahun 2016 ini sekitar US$ 30 juta, sementara menggunakan anggaran PLN (APLN). PLN telah menyiapkan disbursement dan sekarang progress pekerjaan tergantung kepada performa Kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan sehingga target pekerjaan dapat selesai sesuai target yang direncanakan.

"Sejauh ini sampai Semester 1, baru terserap sekitar US$ 5-6 juta dengan progress pekerjaan sekitar 10%," pungkasnya.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads