Sudirman Said Rapat 3 Jam dengan Pejabat ESDM, Ini Hasilnya

Sudirman Said Rapat 3 Jam dengan Pejabat ESDM, Ini Hasilnya

Michael Agustinus - detikFinance
Senin, 27 Jun 2016 16:08 WIB
Sudirman Said Rapat 3 Jam dengan Pejabat ESDM, Ini Hasilnya
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Menteri ESDM Sudirman Said hari ini rapat selama 3 jam dengan para pejabat eselon I dan eselon II Kementerian ESDM. Rapat berlangsung selama 3 jam sejak pukul 09.30 WIB sampai 12.30 WIB di Gedung Utama Kementerian ESDM.

Rapat ini membahas sejumlah isu, mulai dari serapan anggaran, rencana rotasi pejabat eselon II dan eselon III, tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kelistrikan, dan perkembangan investasi ke sektor energi di Iran.

Sudirman mengungkapkan, serapan anggaran Kementerian ESDM ditargetkan bisa mencapai 25% pada akhir Juni ini. Rata-rata realisasi anggaran pada bulan Juni hanya 5%, maka target tahun ini naik 5 kali lipat dibanding biasanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Serapan akhir bulan semoga bisa 25%, artinya 5 kali lipat dari kinerja tahun lalu. Tahun sebelumnya angka 25% ada di Oktober dan November," kata Sudirman dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Senin (27/6/2016).

Kemudian terkait rotasi jabatan, sebanyak 449 pejabat eselon II, III, dan IV akan dilantik pada bulan Juli 2016 nanti. Rotasi ini merupakan bagian dari proses penyegaran yang terus dilakukan di Kementerian ESDM.

Selain mempromosikan dan menggeser, akan ada 29 pejabat yang diberhentikan. "Ini kelanjutan dari penguatan organisasi karena harus ada penguatan supaya tidak jenuh di tempat kerja masing-masing. Yang diberhentikan ada 29 termasuk yang dianggap kurang perform," tuturnya.

Sudirman dalam rapat pimpinan hari ini juga menekankan kembali arahan dari Jokowi saat rapat di Istana Rabu (22/6/2016) lalu. Misalnya soal peran swasta yang perlu diperbesar dalam proyek 35.000 MW, pembangunan PLTMH, dan sebagainya.

"Soal kelanjutan pembangunan kelistrikan, perlu ditekankan hasil rapat bahwa Presiden memberikan arahan bahwa pembangunan kelistrikan harus menerima ruang kepada pengusaha lokal, IPP (Independen Power Producer/produsen listrik swasta) diperbesar, dan jangan menambah persyaratan yang membuat market atau investor bingung," tandasnya.

Terakhir, dibahas juga perkembangan investasi di sektor energi Iran. PT Pertamina (Persero) direncanakan akan segera menandatangani kesepakatan pembelian minyak mentah dan pengelolaan blok migas dengan National Iranian Oil Company Iran.

"Sudah ada US$ 12,2 miliar proyek yang sudah ditandatangani, termasuk deal antara Pertamina dengan NOC iran soal LPG. Dan segera akan ditandatangan soal suplai crude dan akses Indonesia atas lapangan migas di Iran," tutupnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads